|
|
PJJ (Pendidikan Jarak Jauh) hampir sama dengan (Pacaran Jarak Jauh) sama2 jauh sama2 menggunakan ICT tapi sasarannya yang berbeda bro.............hahahaha............
Pacaran Jarak Jauh (PJJ)
dengan media ICT
dewasa ini sangat berkembang. Perkembangan PJJ tidak terlepas karena adanya berbagai permasalahan yang timbul. Seperti lokasi (letak geografis), jumlah pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dengan pertumbuhan infrastruktur pendidikan dan sebagainya. Dengan menggunakan cara pembelajaran dengan system PJJ, maka permasalahan dalam pendidikan yang ada dapat ditanggulangi, seperti infrastruktur pendidikan tidak menjadi suatu kendala, karena dengan adanya PJJ siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja. Selain itu juga para siswa yang ada di daerah pelosok masih bisa merasakan pendidikan dengan PJJ, karena siswa tidak perlu datang tatap muka dengan pengajar. Itulah alas an mengapa ada PJJ.
PJJ adalah suatu metode pendidikan dimana siswa dan pengajar dapat meakukan proses belajar mengajar tanpa harus tatap muka. Dalam PJJ karena bersifat non tatap muka, maka media komunikasi (ICT) sangat berperan. Karena dengan ICT sudah hampir tidak ada batas ruang dan waktu.
Dalam PJJ para peserta didik harus bisa mengkonstruksi semua pengetahuanny. Karena dengan system PJJ tentu saja jika peserta didik tidak dapat mengkondtruksi sendiri maka PJJ akan menjadi kendala, karena kurangnya tatap muka. Para siswa harus mampu memunculkan ide2 baru untuk menggambarkan, mengembangkan pengetahuan yang didapatnya. Kesemua itu tergantung dari bagaimana kemmpuan dari siswa tersebut. Pada intinya siswa dituntut untuk proaktif dalam belajar dengan mencari sumber2 lain dari apa yang didapatkan dalam PJJ.
Pada PJJ terdapat beberapa karakteristik yang tidak mungkin dapat didapatkan dam pembelajaran tatap muka dan berikut adalah karakteristi2 yang ada menurut Keegan:
1. keterpisahan antara peserta didik dan pengajar dalam ruang dan waktu;
2. pemanfaatan (paket) bahan belajar yang dirancang dan diproduksi secara sistematis;
3. adanya pertemuan pengajar dan peserta didik yang tidak terus menerus
4. organisasi pendidikan melalui beragam media; dan
5. adanya penyeliaan dan pemantauan yang intensif dari suatu organisasi pendidikan.
Prinsip-prinsip PJJ adalah
1. Kemandirian : Siswa diharapkan dapat mengatur jadwal sendiri untuk belajar dan dapat memanfaatkan fasilitas yang ada disekitar siswa tersebut untuk menggali beragai sumber yang ada
2. Keluwesan : siswa dapat tetap melakukan aktifitasnya missal bekerja sambol menyelesaikan program pendidikannya karena jadwal yang relative bebas sesuai dengan keinginan dari siswa.
3. Keterkinian : pada PJJ karena berprinsip keterkinian, maka segala hal informasi yang baru akan dapat dengan mudah disampaikan dan diterima
4. Kesesuaian : adanya keselarasan antara pendidikan lapangan kerja dan pada bobt program yang harus dilalui siswa.
5. Mobiitas : pada prinsip ini siswa dapat melanjutkan pendidikan ke tempat lain dengan melalui uji kompetensi ataupun portofolio.
Pada proses pembelajaran secara jarak jauh agar tercapainya suatu kualitas yang baik, maka ada beberapa langkah yang harus ditempuh yaitu :
1. Pemilihan program berdasarkan kebutuhan.
2. Pengaturan waktu belajar, waktu tes, dll.
3. Mengikuti tutorial.
4. Memanfaatkan bimbingan dan konseling bila ada masalah.
Karena PJJ didasarkan atas pemikiran, bahwa siswa adalah pusat dari proses, maka siswa diharuskan bertanggung jawab dan berusaha sendiri dalam memahami semua materi yang ada, tetapi selain tiu juga penyelenggara PJJ harus mengetahui kendala-kendala yang dapat mempengaruhi keefektifan dalam PJJ. Adapun kondisi-kondisi yang harus diperhatikan adalah :
1. Logistic
2. Teknis penyelenggaraan PJJ
3. Penjadwalan.
Dalam PJJ terdapat tutorial. Tutorial adalah suatu bentuk interaksi antara siswa dan dosen yang berfungsi untuk mengkomunikasikan materi dan masalah-masalah dalam belajar. Tutorial juga berfungsi sebagaimedia dari seorang dosen agar dapat memberikan trigger berupa masukan dan saran-saran terhadap peserta didik.
Agar dapat berhasil, maka proses PJJ harus ada interaksi, pembelajaran aktif dalam arti siswa harus benar-benar mempunyai kemauan yang sangat tinggi untuk belajar. Karena tidak semua siswa dapat mencerna suatu ilmu pengetahuan yang tidak dapat dijelaskan dengan suatu teori, maka diperlukan adanya gambaran visual sebagai ganti praktikum.
Tiga
aspek utama dalam PJJ
- Keterpisahan pengajar dan peserta didik
- Kemandirian
- Layanan belajar atau tutorial
Satu
hal yang pasti pada proses PJJ adalah adanya keterpisahan antara pendidik dan
peserta didik, tetapi proses interaksi harus tetap ada tapi interaksinya tidak
secara langsung pasti akan ada kendala pada proses PJJ, sehingga peserta didik
ditunut untuk lebih mandiri dalam mengatur waktu untuk belajar. Karena itulah
sebagai penyedia pelayanan PJJ harus tetap diadakan tutorial. Tutorial ini
berfungsi selain untuk membahas mata kuliah, juga membahas berbagai kendala
yang dihadapi dengan cara memberikan motivasi agar peserta PJJ lebih efektif.
perbedaan
tatap muka dengan PJJ
Pada
PJJ terdapat dua tutorial dan disesuaikan dengan kebutuhan dan sasaran yang
didinginkan
A. Tutorial
tatap muka.
Pada tutorial ini lebih cocok untuk pembentukan
suatu kompetensi pemahaman konseptual, keahlian dan pembentukan moral. Karena
dengan adanya tatap muka maka peserta didik akan lebih bisa mematangkan konsep
keilmuan yang didapatkan melalui media, bahkan mungkin jika ada kesalahan
pemahaman konsep, maka dosentutorial dapat memberikan bimbingan secara
langsung. Begitu jua pada kompetensi keahlian sudah pasti diperlukan bimbingan
langsung dari seorang instruktur yang memang berkompeten.
B. Tutorial
jarak jauh
Pada tutorial ini mungkin lebih cocok sebagai proses
pemberian pengetahuan awal mengenai konsep keilmuan. Agar pada saat tutorial
tatap muka peserta didik dapat lebih mudah materi yang dijelaskan oleh dosen
tutor.
Mungkin jika diibaratkan sawah sebelum ditanami
bebih, padi diberi dulu pupuk nah pupuk ini diibaratkan sebagai proses PJJ.
agar pada saat ditanami padi akan tumbuh lebih subur.
Sedangkan pada tatap muka. Semua proses
pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Tanpa adanya penyesuaian kebutuhan
dan tujuan yang ingin dicapai
dosen pengampu Bpk Timbul Pardede
Tidak ada komentar:
Posting Komentar